Rabu, 23 November 2011

17 Tahun


“Thanks cha kamu udah kasih tau aku tentang dia yang sebenarnya, aku masih belum percaya kenapa dia bisa lakuin ini sama aku, tapi apa yang gak mungkin untuk seorang Dewi..”

Abbi, dia mantan temanku yang sangat mencintai Dewi yaitu teman kecilku. Aku melihat Abbi benar-benar mencintai Dewi, tetapi aku juga tidak bisa melihat Abbi  terus-terusan dibohongi Dewi, perlakuan Dewi sudah tidak bisa ditolerir, tidak berfikir panjang, aku memberi tahu Abbi yag sebenarnya,bahwa dia telah dibohongi pacarnya itu, Dewi tidak hanya memiliki Abbi, Dewi membagi cinta Abby kepada orang lain.

Aku merasa aku sudah mencampuri urusan mereka dengan ini,karena hubungan meraka berakhir, tetapi Abby hanya bisa menceritakan semua hal ini kepadaku, seakan-akan hanya aku yang dapat diajak bicara dibanding teman-temannya yang lain, dia pun meceritakan semua tentang mantan pacarnya itu , kenangan buruk sampai hal terindah yang dia lalui dengannya.

“Benci ,km tahu kan cha seberapa bencinya aku sama dia ?? Orang mana yang suka dibohongi ?? Tapi ya udah lah, yang jelas aku udah tahu semua itu. Aku sebenernya lebih suka orang yang jujur, walaupun agak polos, aku lebih suka itu, Yaaa, kaya kamu cha..” ungkapan Abby panjang.
“Bisa aja kamu , ngomong aja aku TELMI , iya kan ??”jawabku.
“Serius cha, aku mau coba buka cerita lagi, bareng kamu….”
“!@#$%^&^%$#@!@#$%^&*(“
Aku masih belum mengerti apa yang dia bicarakan denganku.
“Ohhhh…. Jatuh cinta yaaa, sama aku By????? Hayooo , hayoooo..”
“Yap, aku rasa aku jatuh cinta dengan semua tentang kamu, cha”
Jantungku berdebar lebih cepat, aku rasa Abby serius dengan apa yang dia bicarakan tadi.
“By.. kamu serius ??”
“Serius cha, sangat serius.. Aku ingin mencoba menjalin cintaku yang salah, aku pikir itu semua bisa aku dapatkan pada diri kamu..”

13 Semtember 2009 aku catat sebagai hari jadiku dengan Abby, pria tinggi, putih, baik, santun, bertanggung jawab,, pria yang sangat sempurna dimataku.
Aku menjalani hubungan dengannya dengan penuh dengan tawa, sangat bahagia karena saat itu aku mulai menyayanginya, mulai mencintainya.

1 bulan telah berlalu , aku masih merasa aku adalah orang paling berutung yang memiliki seorang pria yang sangat sempurna, sangat mencintaiku dan keluargaku, walaupun usiaku masih sangat jauh pada hubungan yang lebih serius, tapi aku yakin Abby adalah pria yang bisa membuatku bahagia.

Awal bulan November datang, dimana usiaku menginjak 17 tahun , usia yang sangat aku nanti-nantikan karena aku pernah mendengar usia ini adalah tahap usia pada kedewasaan. Aku berfikir setelah usia ini aku bisa lebih baik lagi, lebih bahagia lagi, lebih bisa mendapatkan apa yang aku mau.

8 November pun datang, betapa senangnya aku, pergi ke sekolah aku mendapatkan kejutan dari teman-teman sekelasku dan  aku pulang kerumah merayakan pesta ini bersama keluarga dan teman-temanku. Aku pikir aku akan sangat bahagia jika bersama kekasihku saat ini, tetapi Abby berkata padaku dia tidak bisa menemaniku di pesta ini, karena ada sedikit hal yang harus dia kerjakan, dan sangat tidak bisa dia tinggalkan, tapi bagiku itu bukan masalah karena dia berjanji akan datang malam hari hanya untukku.

Tidak sabar, ya, aku sangat ingin memeluk kekasihku itu, karena aku sangat bahagia sekali hari ini, sangaaaat bahagia, sampai malampun datang aku bertemu Abby di tempat biasa kita bertemu, dia membuat kebahagiaanku bertambah di malam ini, dia mengajakku berjalan-jalan mengelilingi kota ini, walaupun aku sedikit merasa ada yang aneh pada dirinya.  Tetapi itu tidak mengurangi membahagiakan ku.

Waktupun menunjukan pukul 23.00 WIB, Abby mampir kerumah untuk berpamitan, dan katanya dia mau kemar mandi. Tidak lama dari itu ada sebuah pesan dari telephone gengamnya, setelah ku lihat, user name “BEBY SAYANG”, tanpa aku membacanya, aku langsung tanyakan kepada Abby. Dia mengelak ,itu teman kerjanya, dan memang panggilannya seperti itu. Ya aku percaya.
Sebelum dia pulang dia ingin mengatakan sesuatu padaku..
“Cha.. Maaf ya..”
“Maaf untuk apa ??”
“Maaf aku gak bisa mencintai kamu, aku udah coba mencintai kamu tapi gak bisa, aku gk bisa mencintai kamu seperti aku mencintai Dewi dulu, aku yakin kamu bisa mengerti ini, iya kan ?? Aku sadar aku salah, tapi aku juga gak bisa membohongi diriku sendiri dan kamu, aku gak bisa terus-terusan berpura-pura depan kamu cha..”
Hancur  berkeping-keping hatiku mendengar pernyataan dia kepadaku, aku tidak pernah berpikir ternyata dia hanya berpura-pura mencintaiku. Tetes demi tetes air mataku mengalir dipundaknya, dia memelukku dan ku rasa ini adalah pelukan terakhirnya untukku, aku tidak dapat berhenti menangis saat itu, aku benar-benar tidak peka dengan semua kejadian yang telah kulalui dengannya. Bodoh , aku memang bodoh….
Dia melepas pelukannya, dia menatap mataku tajam lalu dia mencium keningku, dan berkata..
“selamat ulang tahun, cha.. happy birthday, semoga kamu bisa lebih bahagia setelah ini, maafin aku..”

Itu kata terakhirnya untukku, dan sampai saat ini aku belum pernah bertemu lagi dengannya, aku hanya menyimpan satu foto terakhir yang aku miliki.
Aku mengambil pelajaran dari ini, cinta tidak bisa dipaksakan, paras setampan/ secantik apapun itu tidak bisa membantu membahagiakan kita, dan satu lagi kebohongan tidak akan abadi, sesuatu yang dimulai dari kebohongan akan berakhir menyakitkan.

Thanks to Abby.. I Love You So Much
Masalalu yang indah dan menyakitkan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar